Proses pembuatan coklat – cara membuat coklat – mesin pengolah kakao. Bahan baku coklat telah banyak dimanfaatkan oleh manusia sudah sejak lama. Mulai dari makanan, minuman hingga kosmentik menggunakan coklat sebagai bahan campuran olahannya. Menurut catatan sejarah, coklat ditemukan oleh bangsa amerika latin sejak 1000 tahun sebelum masehi. Coklat merupakan hasil olahan dari biji kakao. Di awal penemuannya coklat tidak langsung dimanfaatkan untuk olahan makanan dan minuman, tetapi juga dimanfaatkan untuk sumber gula sebagai campuran minuman beralkohol. Di jaman modern saat ini, pengolahan kakao menjadi coklat tidak dilakukan secara manual. Proses membuat coklat dari biji kakao juga bisa dilakukan secara mekanis dengan bantuan mesin pengolah. Mekanisme pengolahan biji kakao hingga menjadi coklat secara mekanis dapat menggunakan batuan dari mesin sangrai biji kakao, mesin pengupas dan pemisah biji kakao, mesin pemasta kakao, mesin penghalus coklat, mesin pengempa lemak kakao dan mesin pengayak bubuk coklat.
Dalam proses pembuatan coklat dari biji kakao dimulai dari pemilihan buah kakao matang untuk dipanen. Setelah dipanen maka dilakukan mekanisme pengolahan pasca panen hingga didapat biji kakao yang siap untuk diolah menjadi cokat. Berikut prosedur pengolahan buah kakao pasca panen.
Proses awal dari membuat coklat adalah pemilihan buah kakao matang. Buah kakao yang akan diproses menjadi coklat harus benar-benar telah matang sehingga akan menghasilkan coklat yang berkualitas. Ciri-ciri buah kakao yang siap untuk dipanen adalah sebagai berikut
Setelah buah kakao dipanen, proses selanjutnya adalah pengupasan buah yang berujuan untuk mendapat biji buah kakao. Biji kakao inilah yang nantinya akan diolah lebih lanjut sehingga dihasilkan coklat. Mekanisme pengupasan biji kakao dapat menggunakan bantuan benda tumpul seperti tongkat kayu dan lainnya. Penggunaan benda tumpul ini bertujuan agar pada saat proses pengupasan, biji yang ada didalam buah kakao tidak terluka dan pecah yang mengakibatkan kualitasnya berkurang.
Seperti diketahui, biji kakao memiliki lapisan lendir yang disebut juga pulpa atau pulp. Pulpa (lendir) ini harus dihilangkan sehingga biji kakao dapat diproses lebih lanjut secara maksimal. Proses fermentasi bertujuan untuk meluluhkan lapisan pulpa (lendir) pada biji buah kakao pasca panen. Selain itu, proses fermentasi ini juga bertujuan untuk menumbuhkan senyawa pembentuk citarasa dan aroma khas cokelat dengan bantuan mikroba alami.
Setelah proses fermentasi selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah pencucian biji kakao menggunakan air bersih. Proses pencucian biji ini bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa pulpa yang masih menempel di biji kakao. Selain itu agar warna kulit biji lebih mengkilap dan tahan terhadap serangan jamur jika disimpan
Setelah menjalani proses fermentasi dan pencucian sebelumnya, kadar air pada biji kakao akan berada pada kisaran 60% hingga 70%. Proses pengeringan biji kakao perlu dilakukan untuk menurunkan kadar air yang terkandung didalam biji kakao tersebut hingga mencapai 6% atau 7% saja. Mekanisme pengeringan untuk biji buah kakao ini bertujuan agar kualitasnya tidak menurun saat disimpan atau menjalani proses distribusi yang panjang. Proses pengeringan dapat dilakukan secara manual yaitu dengan bantuan sinar matahari, secara mekanis dengan bantuan mesin pengering (drying machine) atau dengan kombinasi keduanya. Metode pengeringan mesin biji kakao dapat menggunakan mesin box dryer atau oven pengering. Kedua mesin tersebut memiliki prinsip kerja yang hampir mirip, yaitu proses pengeringan bahan dengan menghembuskan hawa panas ke dalam ruang pengering.
Hal yang perlu dilakukan setelah proses pengeringan biji selesai dilakukan adalah tempering (penyesuaian) suhu. Mekanisme ini perlu dilakukan untuk orientasi suhu biji buah kakao yang telah dikeringkan dengan suhu udara sekitar agar tidak rusak saat akan dikemas atau diproses lebih lanjut. Proses tempering (penyesuaian) suhu ini dapat dilakukan dengan cara meletakan biji buah kakao di tempat terbuka dengan jangka waktu minimal selama 5 jam.
Setelah biji kakao menjalani proses tempering, selanjutnya dapat dilakukan proses penyimpanan atau pengolahan lebih lanjut menjadi coklat. Penyimpanan biji kakao dapat dilakukan secara sederhana yaitu memasukan biji kakao ke karung goni lalu simpan di tempat kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Sedangkan jika akan langsung diolah menjadi coklat, diperlukan beberapa alat bantu agar dapat menghasilkan coklat yang berkualitas.
Biji kakao yang telah menjalani proses pengolahan pasca panen siap untuk diolah menjadi coklat. Mekanisme pengolahan biji kakao dapat menggunakan beberapa alat bantu yang bertujuan untuk menghasilkan coklat yang berkualitas. Berikut proses pembuatan coklat secara mekanis.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
2 komentar untuk Proses Pembuatan Coklat
Apakah bisa dikirimkan keemail info harga dan jenia alat pembuatan coklat
Siap ibu.
Penawaran harga mesin pengolah coklat sudah kami email
Best Regards,
tokomesinproduksi.com